Usia Sebuah motor listrik dapat mencapai kira-kira 20 tahun atau lebih, dengan
preventive dan
prediktive maintenace yang terintregasi dan dilaksanakan dengan baik. Tetapi diluar perkiraan masih banyak motor yang mengalami kerusakan dini bahkan kerusakan fatal. Dibawah ini beberapa tanda-tanda untuk mengetahui sebab-sebab kerusakan. Mungkin sebagai salah satu referensi dalam mencari atau menganalisa/
root cause analysis.
Winding Dengan Kondisi normalGambar di bawah ini memperlihatkan
winding dalam kondisi baik, warna jernih merata, tidak ada tanda panas berlebih/
over heating, tidak ada kotoran debu, tidak ada kotoran dari
grease akibat
over-greasing.
Gambar :
Winding stator motor listrik kondisi bagus.
Kerusakan motor listrik disebabkan oleh banyak hal, terutama karena masalah mekanis atau elektris, dari luar atau dari dalam motor. Kerusakan motor listrik tidak hanya karena faktor usia atau lama jam operasi.
Stress karena panas,
power supply tidak normal, humiditas/lembab, kontaminasi, pulumasan tidak baik, beban mekanis berlebihan , semua itu mengakibatkan degradasi komponent motor listrik dan mengakibatkan kerusakan.
Environment atau kondisi operasi (
electrical/
mechanical) yang buruk akan memperpendek umur dari
stator winding motor listrik. Kerusakan
winding seperti pada gambar di bawah ini, terutama disebabkan karena panas. Mengidentifikasi kerusakan dan mengetahui sebab-sebab kerusakan adalah penting, agar kita dapat mempersiapkan pencegahan apa yang seharusnya dilakukan.
(Bahan tersebut diambil dari contoh 1985-2004 by EASA)
(EASA =
Electrical Apparatus Service Assosiation)
Macam-macam Kerusakan Winding Stator :Kerusakan
winding karena
overheating, antara lain :
- Beban lebih/overload
- Terlalu sering di-start
- Suhu ambient terlalu tinggi
- Voltase rendah atau tidak seimbang (unbalance voltage)
- Dioperasikan pada permukaan yang terlalu tinggi (altitude)
- Tidak cukup ventilasi
- Gangguan pada power supply
1 . Putus 1-phase, winding hub. YGambar 1 : Putus 1-phase (
Winding hub. Y)
Kerusakan ini diakibatkan oleh satu phase
power supply ke motor terbuka atau putus, antara lain :
- Satu fuse putus,
- kontaktor terbuka satu,
- satu line rusak, atau
- koneksi yang tidak baik.
Jika 1-phase terputus, maka beban dipikul oleh 2-phase saja sehingga 2-phase tersebut mengalami
overload.
2.
Putus 1-phase, winding hub. Delta Gambar 2 : Putus 1-phase (
Winding hub. Delta)
Jika 1-phase terputus, maka beban dipikul oleh 2-phase saja sehingga 2-phase tersebut mengalami
overload.
Kerusakan ini diakibatkan oleh satu phase
power supply ke motor terbuka atau putus, antara lain :
- Satu fuse putus,
- kontaktor terbuka satu,
- satu line rusak, atau
- koneksi yang tidak baik.
3. Antar phase short circuitGambar 3 : Kerusakan
winding akibat
short circuit antar phase
Kerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan insulator antar phase sehingga menyebabkan
short-circuit pada titik tersebut. Penyebabnya, antara lain :
- Kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
4. Kerusakan antar lengkungan windingGambar 4 : Kerusakan antar lengkungan
windingKerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan insulator antar phase sehingga menyebabkan
short-circuit dan terbakar pada lengkungan
winding, penyebabnya antara lain :
- Mungkin pada saat membuat lengkungan kurang hati-hati, sehingga ada kerusakan pada lengkungan,
- ada kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
5. Short circuit didalam coilGambar 5 : Kerusakan winding akibat hubung-pendek di
coilKerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan insulator dalam satu
coil sehingga menyebabkan
short-circuit dan terbakar pada lengkungan
coil, penyebabnya antara lain :
- Mungkin pada saat membuat lengkungan kurang hati-hati, sehingga ada kerusakan pada lengkungan,
- ada kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
6. Grounded pada sudut slotKerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan insulator di ujung slot, menyebabkan
ground dengan lamel atau
core, penyebabnya antara lain :
- Mungkin pada saat melakukan pemasangan wedge kurang hati-hati, sehingga terjadi kerusakan pada ujung kawat,
- ada kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
Gambar 6 : Kerusakan
winding akibat
grounded pada sudut slot
7. Grounded di dalam slotGambar 7 : Kerusakan
winding akibat
grounded di dalam slot
Kerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan insulator di dalam slot, menyebabkan
ground dengan lamel atau
core, penyebabnya antara lain :
- Mungkin pada saat melakukan pemasangan wedge kurang hati-hati, sehingga terjadi kerusakan pada ujung kawat,
- ada kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
8. Shorted connection pada terminal koneksiGambar 8 : Kerusakan
winding akibat
short connection pada terminal koneksi
Kerusakan ini terutama disebabkan oleh kerusakan konektor di sambungan , menyebabkan hubung pendek, penyebabnya antara lain :
- Mungkin pada saat melakukan penyambungan di terminal kurang hati-hati, sehingga terjadi kerusakan kawat atau kendor,
- ada kontaminan yang merusak atau mengurangi daya isolasi, misal grease,
- abrasi, isolasi atau email-nya terkikis dan terjadi kebocoran arus,
- vibrasi/voltage surge, bila terjadi vibrasi maka antar konduktor bergesekan satu sama lain.
9. Unbalance voltage (tegangan supply tak seimbang)Gambar 9 : Kerusakan
winding 1-phase akibat
unbalance voltageKerusakan ini merupakan kerusakan 1-phase
winding stator yang berkemungkinan akibat tegangan yang tidak seimbang.
Unbalance voltage juga bisa diakibatkan oleh ketidakseimbangan beban di sumber listriknya, penyebabnya antara lain :
- Unbalance load pada sumber listrik,
- penyambungan terminal koneksi yang buruk, kendor,
- resistansi kontak yang tinggi.
Catatan : 1%
unbalance voltage menyebabkan 6%
unbalance current.
10. Overload (kelebihan beban)Gambar 10 : Kerusakan winding akibat
overload.
Kerusakan
winding karena
overload menyebabkan kerusakan pada semua phase (
thermal deteriorasi isolasi), penyebabnya antara lain :
- Beban yang melebihi kapasitas motor,
- under-voltage dan over-voltage (melebihi NEMA standard) akan berakibat sama yaitu thermal-deterioration.
Batasan menurut NEMA sebagai berikut :
- Max over-voltage
- Min under-voltage
11. Kerusakan akibat
locked-rotor (Rotor diam ketika supply listrik masuk)
Gambar 11. Kerusakan winding akibat
locked-rotorKerusakan
winding karena
locked-rotor juga menyebabkan kerusakan pada semua phase (
thermal deteriorasi isolasi), penyebabnya antara lain :
- Arus listrik atau beban yang sangat tinggi di stator dengan kondisi locked-rotor,
- terlalu sering start-stop,
- Kopling rusak dan jammed ketika motor beroperasi.
12.
Voltage surgeGambar 12 : Kerusakan
winding akibat
voltage surgeKerusakan
winding akibat
voltage surge, antara lain:
- Switching power circuit,
- lightning strikes,
- capasitor discharges,
- solid-state power devices.
13. Kontaminan greaseDalam praktek banyak dijumpai kondisi dimana
winding stator terkontaminasi oleh
grease, yang berakibat dapat merusak ketahanan insolasi.
Over-greased lebih banyak terjadi dibanding kekurangan
grease. Program
regreasing harus di susun dengan baik dan dilaksanakan dengan metode dan peralatan dengan standar yang memadai dan dilakukan oleh tenaga ahli.
Gambar 13 :
Winding yang dipenuhi oleh
grease