PLN Ranting Tg. Balai Karimun
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Memperbaiki Motor Listrik Iklan_04.Memperbaiki Motor Listrik Iklan_03.Memperbaiki Motor Listrik Iklan_02
Logo
Memperbaiki Motor Listrik Widget01
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Aquarium
April 2024
MonTueWedThuFriSatSun
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930     
CalendarCalendar
Top posters
RafkiChandra
Memperbaiki Motor Listrik Vote_lcapMemperbaiki Motor Listrik Voting_barMemperbaiki Motor Listrik Vote_rcap 
AdminForum
Memperbaiki Motor Listrik Vote_lcapMemperbaiki Motor Listrik Voting_barMemperbaiki Motor Listrik Vote_rcap 
Hendradi
Memperbaiki Motor Listrik Vote_lcapMemperbaiki Motor Listrik Voting_barMemperbaiki Motor Listrik Vote_rcap 
Top posting users this month
No user
Top posting users this week
No user

 

 Memperbaiki Motor Listrik

Go down 
PengirimMessage
RafkiChandra
Designer
Designer
RafkiChandra


Jumlah posting : 14
Points : 211
Reputation : 1
Join date : 16.12.11
Age : 40
Lokasi : Tg. Balai Karimun

Memperbaiki Motor Listrik Empty
PostSubyek: Memperbaiki Motor Listrik   Memperbaiki Motor Listrik EmptySun Dec 18, 2011 12:01 pm

Salah satu tujuan perawatan dan perbaikan adalah agar peralatan mencapai umur maksimum daripada mengganti dengan yang baru. Namun hal ini tidak dapat diberlakukan secara umum tergantung dari macam dan jenis serta teknologi dari peralatan tersebut.


Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu kebijakan perawatan dan perbaikan harus diarahkan pada efisiensi dan efektifitas kerja, tidak bersifat reaktif (bertindak apabila peralatan mengalami kerusakan) melainkan harus bersifat proaktif (bertindak/merencanakan suatu tindakan sebelum peralatan rusak atau tidak dapat melaksanakan fungsinya sama sekali).


Tindakan perbaikan merupakan konsekuensi logis dari usaha perawatan dan perbaikan dikategorikan menjadi :


  • Perbaikan darurat (Perbaikan tak terencana)

  • Perbaikan berdasarkan permintaan

  • Trouble Shooting (Breakdown)

  • Penggantian sebagian

  • Penghapusan


1. Perbaikan Darurat


Perbaikan darurat artinya perbaikan yang harus segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang lebih berat dan parah, atau kerusakan yang bisa mengakibatkan kecelakaan pada pemakai dan penyebabkan kerusakan lebih besar pada peralatan.

2. Perbaikan Berdasarkan permintaan


Perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak bekerja dengan normal. Peralatan tersebut biasanya masih bisa digunakan, tetapi tidak dapat dioperasikan. Usaha perbaikan yang dilakukan akan meningkatkan kembali daya guna peralatan.

3. Trouble Shooting (Breakdown)


Prinsipnya hampir sama dengan perbaikan berdasarkan permintaan, yaitu kerusakan terjadi tanpa terduga. Trouble shooting juga bertujuan untuk meningkatkan daya guna peralatan, yang berbeda adalah waktu perbaikan. Kalau perbaikan berdasarkan permintaan adalah perbaikan yang hanya akan dilaksanakan setelah ada permintaan untuk itu, sedangkan trouble shooting adalah perbaikan yang tidak boleh ditunda dan segera dilakukan pada saat terjadinya breakdown (kerusakan). Dengan kata lain trouble shooting itu adalah perbaikan darurat.

4. Penggantian Sebagian


Dilakukan apabila sukucadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya perbaikan lebih tinggi dari pada biaya penggantian. Atau penggantian sukucadang yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian bearing, penggantian terminal dan lainlain.

5. Penghapusan


Memindahkan peralatan yang rusak dari tempat kerja. Penghapusan dilakukan melalui pertimbangan matang, dan setelah segala usaha-usaha perawatan tidak mungkin lagi dapat memperbaiki peralatan tersebut, atau bila peralatan tersebut telah mencapai batas usia pakainya.


Perbaikan Dasar Motor Induksi


Konstruksi motor induksi relatif sederhana bila dibandingkan dengan motor arus searah atau motor sinkron, sehingga prosedur pemeliharaannya tidak terlalu sulit. Apabila dirawat dengan baik dan rutin motor Induksi bisa dipergunakan bertahun-tahun.


Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan meskipun telah dilakukan perawatan secara rutin, gangguan atau kerusakan masih mungkin terjadi, baik kata faktor usia, hubung singkat pada lilitan, dan sebagainya.


Gangguan/kerusakan pada motor induksi hampir sama dengan gangguan mesin-mesin listrik lainnya, ialah gangguan elektris dan mekanis, seperti:


  • Kumparan stator terhubung singkat dengan rangka;

  • Kumparan stator terhubung singkat satu dengan lainnya;

  • Kumparan stator terputus;

  • Hubungan dari kumparan stator ke terminal terputus;

  • Bantalan aus;

  • Poros motor tidak lurus.


Untuk menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :


  1. Putar poros motor dengan menggunakan tangan, lalu rasakan apakah ringan atau berat. Kalau terasa berat kemungkinan ada kerusakan pada bantalan atau adanya gesekan antara bagian rotor dengan stator;

  2. Kalau poros dapat diputar secara normal (tidak berat), kemungkinan kerusakan ada pada terminal motor atau belitan stator.


Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki1


Gambar 1. Menguji Poros Motor


Memeriksa Kumparan Stator Motor


Untuk memeriksa belitan stator motor, peralatan yang dibutuhkan adalah :


  • Satu buah AVO meter

  • Satu buah Megger ± 500 s.d 1000 V

  • Satu buah kunci pas

  • Satu buah palu

  • Sebilah kayu

  • Treker ( Ulir Penarik)


Adapun langkah pengukurannya adalah:


  1. Periksa terlebih dahulu apakah ada kawat dari terminal motor ke bagian dalam motor yang terputus;

  2. Selanjutnya periksa, untuk mengetahui apakah ada kawat antar fasa yang terhubung;

  3. Bila berdasarkan hasil pengamatan pada langkah (1) dan (2) tidak ada kawat yang putus atau hubung singkat, maka lanjutnya dengan langkah (4);

  4. Gunakan AVO meter untuk menguji apakah ada kumparan yang putus atau terjadi hubung singkat antar belitan stator. Dalam keadaan baik, nilai resistansi antar kumparan hampir sama.


Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki2


Gambar 2. Pengujian Belitan Stator Dengan AVO Meter


Periksa nilai resistansi antara terminal:


U - X = ...............Ohm


V - Y = .............. Ohm


W - Z = .............. Ohm


Bila nilai tahanannya tidak sama, maka ada beberapa kemungkinan:


  • Nilai resistansi antar ujung kumparan yang sama mendekati tak terhingga, kemungkinan ada belitan putus.

  • Nilai resistansi tidak sama, kemungkinan terjadi hubung singkat antar kumparan atau dari kumparan ke rangka motor.


Selanjutnya bila berdasarkan pengujian ada indikasi kumparan putus atau hubung singkat, maka lakukan pembongkaran motor untuk mengetahui kondisi bagian dalam dari belitan stator.


Berikut ini langkah-langkah untuk membongkar motor dan menguji bagian dalam belitan stator.

1. Lepaskan mur-mur yang ada pada bagian penutup rangka motor dengan menggunakan kunci pas;

Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki3


Gambar 3. Melepas Mur Tutup Rangka Motor


2. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya, gunakan treker (penarik ulir) untuk melepas rotor dari rangka motor, alternatif lain gunakan palu dan bilah kayu untuk mendorong penutup motor dari rangka, dengan cara memukul poros motor secara perlahan-lahan.


Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki4


Gambar 4. Melepas Penutup Motor dengan Treker


Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki5


Gambar 5. Melepas Penutup Motor dengan Palu


3. Setelah terbuka lepas bagian rotor dari rangka motornya.


Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki6


Gambar 6. Memisahkan Bagian Rotor dari Rangka Motor


4. Selanjutnya dengan menggunakan Megger atau Insulation Tester ukur resistansi isolasi antar belitan fasa dan antara masing-masing belitan dengan rangka motor. Nilai resistansi isolasi belitan yang baik, minimum sebesar 1KOhm/Volt, jadi kalau tegangan kerja motor 220 Volt, maka resistansi isolasinya harus 220 KOhm. Bila resistansi isolasinya kurang dari 220 KOhm, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

5. Perhatikan apakah ada kawat yang terkelupas atau cacat, kalau kerusakan isolasinya tidak terlalu serius, perbaikan dapat dilakukan dengan cara memberi vernish lagi pada permukaan belitan.

Memperbaiki Motor Listrik 072711_1113_memperbaiki7


Gambar 7. Pemeriksaan Belitan Stator dengan Megger

Kembali Ke Atas Go down
http://www.rafki-chandra.com
 
Memperbaiki Motor Listrik
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Mengenal Diagram Rangkaian Listrik
» Motor Tiga Phasa dengan Suply Tegangan Satu Phasa

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
PLN Ranting Tg. Balai Karimun :: Pembangkitan :: Sharing Pengalaman-
Navigasi: